Selasa, 19 Januari 2010

MATERI AGAMA ISLAM SD

 



Materi Ketentuan shalat 



KETENTUAN SHALAT



“Shalat adalah tiang agama. Siapa yang selalu melaksanakan shalat maka ia menguatkan agamanya, siapa yang meninggalkan shalat maka ia meruntuhkan keyakinannya (agama).” (hadis)

“Shalat adalah pembeda antara seorang muslim dengan orang kafir.” (hadis)

Demikianlah dua penjelasan Rasulullah tentang pentingnya shalat.


Syarat wajib (yang diwajibkan salat) adalah :

Muslim
Berakal.
Balig (dewasa).

Syarat sah salat adalah sebagai berikut.
Suci dari haid dan nifas.
Dalam keadaan sadar (tidak tidur).
Menutup aurat
Menghadap kiblat
Dalam waktu shalat


Rukun Shalat

1. Niat (boleh diucapkan dan boleh dalam hati) sesuai dengan salat yang akan dikerjakan.
2. Berdiri tegak bagi yang mampu,
3. Takbiratul ihram dengan membaca Allahu Akbar.
4. Membaca Surah Al Fatihah.
5. Ruku' dengan tuma'ninah (diam sebentar).
6. I’tidal dengan tuma'ninah.
7. Sujud dua kali dengan tuma'ninah.
8. Duduk di antara dua sujud (duduk iftirasy) dengan tuma'ninah.
9. Duduk akhir (duduk tawaruk).
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca salawat atas Nabi Muhammad saw. ketika duduk akhir atau duduk tasyahud akhir.
12. Mengucap salam sambil menoleh ke kanan.
13.Tertib atau menertibkan rukun, artinya meletakkan tiap-tiap rukun sesuai urutannya.

Sunah Shalat

Sunah-sunah salat yang perlu kamu ketahui sebagai berikut:

I. Sunah-sunah shalat yang berupa perbuatan (Sunah Fi’liyah)

Sunah-sunah salat yang berupa perbuatan yaitu sebagai berikut.


Mengangkat kedua tangan sampai telinga ketika takbiratul ihram, akan rukuk, dan bangkit dari rukuk.


Meletakkan tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan keduanya diletakkan di bawah dada.
Mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud.
Diam sebentar sebelum dan sesudah membaca surat Al Fatihah.
Pada saat salat berjamaah hendaknya makmum mendengarkan bacaan imam,
Bersikap lurus waktu rukuk dan sujud.
Meletakkan kedua telapak tangan di lutut ketika rukuk.
Menempelkan atau meletakkan tujuh anggota tubuh saat sujud.
Meletakkan tangan pada tanah ketika bangun dari duduk
Duduk sebentar sesudah sujud pada rakaat pertama dan ketiga, kemudian berdiri sambil meletakkan tangan ke lantai.
Duduk Iftirasy pada saat tasyahud awal.

II. Sunah-sunah shalat yang berupa bacaan (Sunah Qauliyah)

Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram dengan suara berbisik.
Membaca ta'awuz sebelum membaca Al Fatihah.
Membaca amin setelah membaca Al Fatihah.
Membaca surah atau ayat Al Quran setelah Al Fatihah.
Mengeraskan bacaan pada rakaat pertama dan kedua di dalam salat magrib, isya, dan subuh.
Membaca takbir ketika akan rukuk, sujud, dan bangkit dari sujud.
Membaca sami allahhuliman hami-dah ketika bangkit dari rukuk.
Membaca rabbana lakal hamdu mil us samawati wamil ul ardi wamil umasi’ta minsyai in ba’du
Membaca Rabbigfirli warhamni wajburni warfa'ni wazuqni wahdini wa ‘afini wa’fu anni, ketika duduk antara dua sujud.
Membaca salam yang kedua sambil menengok ke kiri sehingga kelihatan pipikiri belakang.




Sunah ab'ad dan sunah hai'at. Sunah ab'ad maksudnya perbuatan sunah yang apabila lupa maka diganti dengan sujud sahwi (sujud karena lupa). Sunah ab'ad (diantaranya):
Membaca tasyahud awal, duduk dalam tasyahud awal.

Hal-hal yang membatalkan salat :

Melakukan banyak gerakan (yang bukan gerakan salat).
Meninggalkan salah satu rukun salat.
Dengan sengaja berkata-kata (yang bukan bacaan salat).
Makan dan minum yang disengaja.
Meninggalkan salah satu syarat sahnya salat, seperti batal wudunya sebab kentut atau yang lain.

Qada dan Qadar




Assalamu'alaikum

Sahabat, mari kita melengkapi pengajaran tentang aqidah untuk anak-anak kita berkaitan dengan Qada dan kadar.

Qada dan qadar sering hanya diartikan sebuah doktrin agama tanpa nilai yang luas.

Qada berhenti pengetiannya hannya pada " Ketetapan Allah semenjak zaman azali (zaman sebelum Allah menciptakan makhluk). Pengertian ini sebenarnya dapat disederhanakan menjadi "perencanaan Allah terhadap makhluknya". denga pengertian ini kita dapat mengambil pelajaran, Kalau Allah saja yang Maha Sempurna membuat perencanaan, bagaimana dengan kita. Apakah kita sudah membuat perencanaan untuk hari ini ? Rencana untuk seminggu ini ? Rencana bulan depan ? rencana tahun depan dan seterusnya.



Rangkuman Qada dan Qadar kls6


PEMBELAJARAN SENI RUPA PADA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Pembelajaran Seni Rupa pada pendidikan Sekolah Dasar

Photobucket Photobucket

Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual dan rabaan. Seni rupa berperanan dalam memenuhi tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan manusia maupun semata-mata memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan (indah, unik, atau kegetiran) serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk-bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.
Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, seni kriya, dan desain. Jenis-jenis seni rupa ini menunjukkan proses pembuatan dan bentuk karya yang dihasilkan, serta nama pembuatnya, yaitu seniman, kriyawan, dan desainer. Seni murni menekankan pada ungkapan pikiran dan perasaan, meliputi seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Seni kriya menekankan pada keterampilan teknik pembuatan karya, dengan hasil berupa karya kriya fungsional dan nonfungsional. Seni kriya menggunakan berbagai teknik dan media tertentu, misalnya kriya kayu, kriya logam, dan kriya tekstil. Desain menunjukkan proses pembuatan karya yang maksud dan tujuannya telah ditentukan lebih dahulu. Karya desain merupakan rancangan gambar, benda, atau lingkungan yang didasarkan pada persyaratan-persyaratan tertentu. Seniman atau kriawan dapat bekerja secara mandiri, sedangkan desainerbekerja untuk keperluan klien.

Pembelajaran seni rupa di sekolah mengembangkan kemampuan siswa dalam berkarya seni yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan kemampuan bagi siswa untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa ciptaan orang lain.
Melalui pengalaman berkarya, siswa memperoleh pemahaman tentang berbagai penggunaan media, baik media untuk seni rupa dwimatra maupun seni rupa trimatra. Dalam berkarya seni rupa, siswa belajar menggunakan berbagai teknik tradisional dan modern untuk mengeksploitasi sifat-sifat dan potensi estetik media. Melalui seni rupa, siswa belajar berkomunikasi melalui gambar dan bentuk, serta mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaannya.
Dalam pembelajaran seni rupa, peranan seni murni, kriya, maupun desain bersifat saling melengkapi dan saling berkaitan. Pembelajaran seni rupa dapat dilakukan dengan pendekatan studio, misalnya studio seni lukis, seni patung, seni grafis, dan kriya. Pembelajaran seni rupa dapat juga dipisahkan menjadi kegiatan pembelajaran seni rupa murni, kriya, dan desain.
Materi pokok seni rupa meliputi aspek apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni, dan penyajian seni. Apresiasi seni rupa berarti mengenal, memahami, dan memberikan penghargaan atau tanggapan estetis (respons estetis) terhadap karya seni rupa. Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep atau makna, bentuk, dan fungsi seni rupa. Apresiasi seni rupa dapat mencakup materi yang lebih luas, yaitu pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai kebudayaan.
Materi pelajaran apresiasi seni pada pendidikan Dasar dan Menengah meliputi pengenalan terhadap budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya mancanegara, baik yang bercorak primitif, tradisional, klasik, moderen, maupun kontemporer. Selain pengenalan bentuk-bentuk seni rupa, materi apresiasi juga meliputi pengenalan tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna-makna dan nilai-nilai pada seni rupa tersebut.
Pembahasan konsep seni rupa meliputi struktur bentuk dan ungkapan (ekspresi) dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen estetik dalam seni rupa terapan. Pembahasan tentang media seni rupa meliptui ciri-ciri media, proses, dan teknik pembuatan karya seni rupa. Selain itu, apresiasi seni juga perlu memberikan pemahaman hubungan antara seni rupa dengan bentuk-bentuk seni yang lain, bidang-bidang studi yang lain, serta keberadaan seni rupa, kerajinan, dan desain sebagai bidang profesi.
Berkarya seni rupa pada dasarnya adalah proses membentuk gagasan dan mengolah media seni rupa untuk mewujudkan bentuk-bentuk atau gambaran-gambaran yang baru. Untuk membentuk gagasan, siswa perlu dilibatkan dalam berbagai pendekatan seperti menggambar, mengobservasi, mencatat, membuat sketsa, bereskperimen, dan menyelidiki gambar-gambar atau bentuk-bentuk lainnya. Selain itu, siswa juga perlu dilibatkan dalam proses pengamatan terhadap masalah pribadi, realitas sosial, tema-tema universal, fantasi, dan imajinasi.
Photobucket Photobucket

Mengolah media pada dasarnya adalah menggunakan bahan dan alat untuk menyusun unsur-unsur visual seperti garis, bidang, warna, tekstur, dan bentuk. Dalam mengolah media, siswa perlu diperkenalkan dengan teknik penggunaan berbagai bahan, dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan maupun kelebihan-kelebihannya. Dalam menyusun bentuk, siswa perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan bentuk sehingga menjadi gaya yang bersifat pribadi.
Dalam kritik seni, siswa dilibatkan dalam pembahasan karya sendiri maupun karya teman atau orang lain. Pembahasan karya seni rupa di sini merupakan proses analisis kritis, meliputi deskripsi, analisis, interpretasi, dan penilaian. Unsur yang dianalisis adalah gaya, teknik, tema, dan komposisi karya seni rupa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengasah keterampilan pengamatan visualnya.
Pembelajaran kritik seni rupa memberikan pengenalan dan latihan menggunakan bahasa dan terminologi seni rupa untuk mendeskripsikan dan memberikan tanggapan terhadap karya seni rupa. Tanggapan ini berkaitan dengan sifat-sifat sensoris karya seni rupa, seperti aspek-aspek taktil (rabaan), spasial (keruangan), dan kinestetik (gerak). Pembelajaran kritik seni juga melatih kemampuan untuk memahami makna-makna yang disampaikan melalui simbol-simbol visual, bentuk-bentuk, dan metafora.
Selain berkarya seni rupa, materi pokok seni rupa juga mencakup penyajian karya seni rupa. Materi penyajian karya seni meliputi penyajian secara lisan di kelas dan pameran di lingkungan kelas, sekolah, bahkan juga di masyarakat. Materi pokok pameran adalah seleksi, pemajangan karya, dan publikasi. Materi pameran juga mencakup kegiatan pengorganisasian pameran, meliputi perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi pameran. ( sumber modul UT )

Photobucket Photobucket

Kiat-Kiat Belajar Matematika Untuk Anak SD






MATEMATIKA
Mata pelajaran metematika sebenarnya merupakan salah satu materi pelajaran yang menyenangkan, jika kita pandai dalam mata pelajaran matematika berarti kita sudah terlatih untuk teliti, berpikir kritis dan praktis, tetapi sayang banyak siswa yang merasa bahwa pelajaran Matematika identik dengan mata pelajaran yang paling sulit dan menegangkan , sehingga kurang diminati oleh siswa. Guru selalu berupaya untuk mencari cara yang termudah untuk memahami rumus - rumus pengerjaan mata pelajaran Matematika .

KIAT-KIAT KHUSUS UNTUK MEMPERMUDAH BELAJAR MATEMATIKA :
1. Pemahaman rumus matematika dengan permainan
2. Penggunaan alat peraga.
3. Penjumlahan , Pengurangan , Perkalian dan Pembagian harus dipahami benar , terutama dalam soal-soal yang bervariasi di dalam soal cerita.
4. Sering mengadakan diskusi / kerja sama untuk menentukan tahap-tahap penyelesaian soal - soal secara cepat , tepat dan mudah dipahami.
5. Memperkenalkan berbagai macam bentuk bangun geomitri melalui papan berpaku ,sekaligus belajar mempelajari cara mencari Luas dan Volume bangun, mengukur panjang, pendek, berat suatu benda. Siswa dibiasakan untuk bisa menggambar sendiri bentuk bangun - bangun tersebut dan mencoba mengukuratau menimbang berat benda. Mencari Sumbu simetri lipat.
6. Fasilitas ruang kelas juga bisa digunakan sebagai alat peraga yang efisien misalnya : belajar pengubinan.
7. Untuk mengenal pelajaran pembelian , penjualan , laba dan rugi ,sebaiknya melalui kegiatan membuka" Pasar sederhana " di kelas . Siswa dianjurkan membawa uang logam maupun uang kertas , dalam kegiatan tersebut selain kita mengajarkan matematika materi " Uang" sekaligus mengajak siswa belajar sambil bermain, anak terpacu untuk melakukan jual beli. Disamping itu mereka tahu persis berapa nilai nominal masing - masing uang ,sehingga siswa tidak merasa sulit belajar matematika tetapi justru menyenangkan.
8. Pelajaran Matematika bisa diajarkan melalui permainan :
      - Rumah penjumlahan untuk Kelas I dan II
      - Rumah Perkalian untuk Kelas III s.d VI.
      - Teka teki Silang Matematika
      - Cerdas Cermat
9. Materi Matematika dapat disampaikan melalui Bhs Indonesia maupun Berbahasa Inggris.
10. Kunci keberhasilan belajar Matematika :
      - Rajin berlatih mengerjakan soal.
      - Sesering mungkin diadakan mencongak ( menjawab secara cepat dan tepat dalam waktu singkat )
      - Memberi kesempatan untuk mengikuti lomba Matematika baik diadakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
      - Melalui Mental Aritmetika juga bagus karena melatih berpikir secara cepat dan tepat. 
 

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA JAWA SD















Pengembangan Bahan Ajar Berpidato Bahasa Jawa Berbasis Multimedia Interaktif untuk Siswa SMP di Malang

Susanto Susanto

Bahasa berkembang dalam kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu. Beragam
bahasa tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan budaya masyarakat. Globalisasi
yang cepat menyebabkan meningkatnya tingkat mobilitas masyarakat. Mobilitas masyarakat
mengakibatkan munculnya persinggungan budaya. Persinggungan budaya berimbas pada
munculnya kompetisi bahasa secara tidak langsung. Salah satu bahasa yang mengalami
kompetisi adalah bahasa Jawa. Kondisi ini harus disikapi dengan usaha-usaha pelestarian
adalah bahasa Jawa. Dalam rangka pelestarian bahasa Jawa, Pemerintah Daerah yang
bersangkutan berusaha melakukan pembelajaran bahasa daerah di tingkat sekolah dasar dan
menengah. Dalam kenyataannya, pembelajaran bahasa Jawa mengalami hambatan-hambatan
berkaitan dengan bahan ajar, sarana prasarana, kurikulum, dan SDM pendidiknya.
Pada pembelajaran bahasa Jawa terdapat banyak materi yang dibelajarkan kepada para
siswa. Materi-materi itu meliputi ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
bahasa Jawa. Salah satu kompetensi berbahasa Jawa yang dianggap penting adalah berpidato
bahasa Jawa. Kompetensi ini dibelajarkan di tingkat SMP pada level kelas IX. Apabila
memperhatikan kondisi pembelajaran bahasa Jawa yang mengalami hambatan pada
kurangnya bahan ajar maka perlu ada usaha pengembangan bahan ajar yang dibutuhkan
tersebut. Dengan pemanfaatan teknologi komputer yang memiliki berbagai keunggulan,
bahan ajar yang dimaksud dapat diwujudkan dalam format multimedia interaktif.
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. Pertama, bagaimana wujud
bahan ajar berpidato bahasa Jawa berbasis multimedia interaktif? Kedua, bagaimana tingkat
kelayakan produk bahan ajar berpidato bahasa Jawa berbasis multimedia interaktif dilihat
dari aspek isi, penyajian, dan interaktivitasnya?
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar berpidato bahasa Jawa berbasis
multimedia interaktif dan mendeskripsikan tingkat kelayakannya. Penelitian yang dilakukan
menghasilkan produk bahan ajar yang disajikan ke dalam bentuk CD interaktif berbantuan
komputer.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Prosedur
penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap persiapan, pengembangan, uji
kelayakan, dan revisi media. Sumber data uji kelayakan adalah tiga orang ahli yang meliputi
ahli isi, ahli media, dan guru bahasa Jawa. Uji kelayakan juga dilakukan kepada 10 orang
siswa yang dipilih. Metode pengumpulan data dengan menggunakan angket dan wawancara.
Analisis data yang dipakai adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. 
Hasil penelitian ini adalah bahan ajar berbasis multimedia interaktif yang disajikan
dalam bentuk CD ROM. Bahan ajar berisi materi-materi dan latihan tentang berpidato bahasa
Jawa yang meliputi: pendahuluan, contoh, latihan, glosari, dan penutup. Pendahuluan berisi
tujuan pembelajaran dan pengantar; materi/isi berisi teori-teori berpidato dan tatacara
  iberpidato. Contoh berisi contoh teks pidato dan kegiatan berpidato. Latihan berisi soal-soal
menyusun teks pidato dan praktik pidato. Glosari berisi penjelasan beberapa kata-kata sulit.
Penutup berisi daftar pustaka yang digunakan untuk menyusun bahan ajar. Bahan ajar
disajikan dalam format multimedia interaktif berbantuan komputer.
Uji kelayakan dilakukan oleh ahli isi, ahli media, guru, dan 10 orang siswa.  Kriteria
uji kelayakan oleh ahli meliputi kelayakan materi, penyajian, dan interaktivitas. Sedangkan
kriteria uji kelayakan yang dilakukan oleh siswa berdasarkan penyajian dan materi/isi.  Dari
data yang diperoleh disimpulkan bahwa bahan ajar ini memiliki kelayakan isi/materi yang
baik. Dalam penyajiannya, bahan ajar ini bisa dikategorikan mudah untuk digunakan. Bahan
ajar ini juga memiliki interaktivitas yang baik yang memberikan kebebasan kepada siswa
untuk mempelajarinya. Secara umum bahan ajar ini layak digunakan atau dilanjutkan pada
pengembangan yang lebih luas.
Demi menyempurnakan bahan ajar ini disarankan beberapa hal tentang pemanfaatan,
penyebarluasan, dan pengembangan lebih lanjut. Pertama, pada pemanfaatannya, bahan ajar
yang dikembangkan diharapkan disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi. Bahan
ajar ini digunakan dengan variasi metode pembelajaran yang lain, misalnya bahan ajar ini
dikombinasikan dengan bahan ajar lain yang dimiliki guru, diajarkan dengan permainan-
permainan, atau dengan metode semi terpimpin. Kedua, mengingat keterbatasan-
keterbatasannya, disarankan kepada pengguna bahan ajar ini untuk memadukannya dengan
bahan-bahan lain atau sumber-sumber lain sehingga materi dapat diserap dengan
komprehensif. 
Dalam rangka diseminasi, bahan ajar dapat disebarluaskan dengan mudah dan murah.
Bahan ajar yang dikembangkan dapat diubah ke dalam bentuk bahan ajar on line di internet.
Walaupun mudah dan murah, diharapkan partisipasi dari semua komponen yang
berkecimpung dalam dunia pendidikan bahasa Jawa untuk mendukung sosialisasi bahan ajar
ini, sehingga proses diseminasi akan lebih maksimal.  
Proses pengembangan bahan ajar seharusnya dilakukan secara berkesinambungan.
Pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini baru sampai pada tahap uji terbatas. Hal
ini terjadi karena terbatasnya kondisi dan waktu. Untuk menyempurnakan bahan ajar, perlu
dilakukan tahap uji coba yang lebih luas dan berkesinambungan. Dari uji coba ini akan
diperoleh data yang lebih akurat dan luas mengenai bahan ajar.

Senin, 11 Januari 2010

Sekilas Definisi Pendidikan di Indonesia

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD/MI/Paket A dan SLTP/MTs/Paket B), pendidikan menengah (SMU, SMK), dan pendidikan tinggi. Meski tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar.

Pendidikan Anak Usia DiniPendidikan Anak Usia Dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
* Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
* Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.

Bentuk Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
Menurut Pasal 28 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bentuk satuan pendidikan anak usia dini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

Jalur Pendidikan Formal
Terdiri atas Taman Kanak-kanak dan Raudlatul Athfal (RA) yang dapat diikuti anak usia lima tahun keatas. Termasuk di sini adalah Bustanul Athfal (BA).

Jalur Pendidikan Non Formal
Terdiri atas Penitipan Anak, Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Sejenis. Kelompok Bermain dapat diikuti anak usia dua tahun keatas, sedangkan Penitipan Anak dan Satuan PAUD Sejenis diikuti anak sejak lahir, atau usia tiga bulan.

Jalur Pendidikan Informal
Terdiri atas pendidikan yang diselenggarakan di keluarga dan di lingkungan. Ini menunjukkan bahwa pemerintah melindungi hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan, meskipun mereka tidak masuk ke lembaga pendidikan anak usia dini, baik formal maupun nonformal.

Pendidikan Dasar
Pendidikan ini merupakan pendidikan awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak, yaitu di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada masa ini para siswa mempelajari bidang-bidang studi antara lain: - Ilmu Pengetahuan Alam - Matematika - Ilmu Pengetahuan Sosial - Bahasa Indonesia - Bahasa Inggris - Pendidikan Seni - Pendidikan Olahraga

Di akhir masa pendidikan di SD, para siswa harus mengikuti dan lulus dari Ujian Nasional (UN) untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP dengan lama pendidikan 3 tahun.

Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Sumber: Wikipedia Indonesia

Selasa, 08 Desember 2009

Menjelang tahun baru,,
hidup baru,,
baju baru,,
tampilan baru,,
sifat baaru,,
tapi tetep pacar gak baru...
hahahahahahahahahahahahahahaha